Bandung, – Wakil Wali Kota Bandung, Dr. H. Erwin, S.E., M.Pd., menghadiri serta memberikan sambutan dalam acara Seminar dan Pelantikan Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (DPD PIKI) Jawa Barat. Yang mengusung tema “Peran Intelektual dalam Membangun Negeri tanpa Korupsi”. Acara ini digelar di Gedung Administrator Pusat (GAP) Lantai 8, Universitas Kristen Maranata, Jl. Prof. drg. Surya Soemantri No. 63A, Kota Bandung, pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Hadir dalam acara tersebut, jajaran pengurus PIKI Pusat dan PIKI Jawa Barat, perwakilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rektor Universitas Kristen Maranata, sejumlah akademisi, tokoh masyarakat, serta undangan dari berbagai institusi pemerintah dan swasta.
Dalam sambutannya, Dr. Erwin menyampaikan apresiasi kepada PIKI Jawa Barat atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menekankan pentingnya peran kaum intelektual dalam mendorong budaya antikorupsi dan memperkuat nilai-nilai integritas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Korupsi bukan hanya persoalan hukum, tetapi juga persoalan moral dan budaya. Kaum intelektual harus menjadi garda terdepan dalam memberikan contoh serta menciptakan perubahan di tengah masyarakat,” ujar Erwin.
Lebih lanjut, Wakil Wali Kota juga mengajak seluruh pihak, termasuk elemen organisasi profesi dan keagamaan. Untuk bersinergi dengan pemerintah dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel.
Sementara itu, Ketua DPD PIKI Jawa Barat, Tokis Parlaunan, S.H., M.H., dalam pidato pelantikannya menyampaikan komitmen PIKI dalam mendorong peran aktif intelektual Kristen di berbagai sektor strategis bangsa. Ia menekankan bahwa integritas dan profesionalitas harus menjadi dasar pijakan dalam setiap langkah dan kebijakan organisasi.
“Kami ingin menjadikan PIKI sebagai wadah yang tidak hanya memikirkan kepentingan internal, tetapi juga turut serta secara aktif. Dalam pembangunan bangsa, terutama dalam pemberantasan korupsi,” ujar Tokis.
Tokis juga mengajak seluruh jajaran pengurus dan anggota PIKI untuk tidak hanya berhenti pada tataran wacana, tetapi aktif dalam aksi nyata. Baik melalui pendidikan, advokasi, maupun pemberdayaan masyarakat.
Acara di lanjutkan dengan sesi seminar dan diskusi panel, menghadirkan narasumber dari KPK, akademisi, serta tokoh intelektual nasional. Para peserta berdiskusi mengenai strategi konkret pencegahan korupsi dari perspektif pendidikan, etika profesi, serta kebijakan publik.
Pelantikan dan seminar ini menjadi momentum penting dalam memperkuat peran strategis PIKI sebagai mitra kritis dan solutif bagi pemerintah dan masyarakat dalam membangun Indonesia yang lebih bersih, adil, dan bermartabat.***aditya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



