image_editor_output_image282488815-1714643943965

armedia.news | Mojokerto – Kijang Innova terjun ke jurang saat dikemudikan istri yang belajar mengemudi. Begini pelajaran dari insiden tersebut.

Kijang Innova terjun ke jurang di Desa Lolawang, Ngoro, Mojokerto. Innova berkelir silver itu disebut hilang kendali saat dikemudikan wanita yang belajar mengemudi. Mobil itu ditumpangi satu keluarga dengan dua penumpang di dalamnya.

Insiden itu bermula saat mobil yang tengah melaju dari arah selatan ke utara di Jalan Umum Ngoro Industrial Park (NIP). Mobil tiba-tiba kehilangan kendali dan terjun ke jurang bekas galian C pada pukul 12.10 WIB. Saat terjun, mobil berhenti dengan posisi terbalik di dalam jurang.

“Pengemudi tidak bisa menguasai laju kendaraannya diduga karena masih belajar mengemudi. Sehingga terperosok ke dalam bekas galian yang kedalamannya sekitar 7 meter,” jelas Kasat Lantas Polres Mojokerto Iptu Muhammad Hariyazie dikutip detikJatim.

Akibat insiden itu pengemudi dengan nama Badriya mengalami patah tulang kaki sebelah kiri dan cedera kepala. Sementara sang suami juga mengalami cedera kepala.

Adapun dari insiden tersebut, ada satu hal yang bisa dipelajari agar tak terulang. Hal ini bisa menjadi perhatian khusus buat kamu belajar mobil. Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, yang salah adalah kurangnya pemahaman tentang operasional kendaraan oleh pengemudi pemula tersebut. Menurut Sony, belajar mengemudi itu seharusnya dilakukan di lingkungan tertutup.

“Pertama harus di dalam lingkungan tertutup. Pelajari cara operasional, safety zone, pergerakan kendaraan secara gradual dan mengasah mental pengemudi. Dan itu pun harus didampingi instruktur yang bersertifikat,” kata Sony belum lama ini.

Sony menambahkan, jika belajar mengemudi telah dilakukan di lingkungan tertutup dan sudah lancar, pengemudi pemula bisa melanjutkannya ke jalan raya. Tapi tetap dengan persyaratan.

“Kedua baru bisa di jalan raya, apabila diyakini dan didampingi oleh instruktur yang memberikan izin. Karena di tempat umum bahayanya besar. Kalaupun tidak kecelakaan saat itu, maka akan kecelakaan besok-besok. Kenapa? Karena step 1 di atas tidak matang,” ujar Sony.

“Jangan pernah menganggap mudah dan gampang dalam mengoperasionalkan kendaraan, karena salah-salah atau tidak paham risikonya fatality (kematian) dan nyawa,” sambungnya.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca