
armedia.news | Jakarta, 1 April 2025 – Selain lonjakan kendaraan dalam arus mudik Lebaran, periode libur panjang juga membawa dampak signifikan terhadap mobilitas masyarakat. Tidak hanya pemudik yang menuju kampung halaman, banyak warga yang memanfaatkan momen libur untuk berwisata dan bersilaturahmi ke sanak saudara.
Lonjakan Kendaraan dan Kunjungan ke Destinasi Wisata
Menurut data dari Korlantas Polri, sejak H-10 hingga H+1 Lebaran, sebanyak 1,9 juta kendaraan telah meninggalkan Jakarta menuju berbagai daerah. Selain tujuan utama mudik seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur, lonjakan arus kendaraan juga terlihat di jalur menuju destinasi wisata seperti Puncak, Bandung, Anyer, hingga Yogyakarta.
Pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat peningkatan kunjungan ke tempat wisata mencapai 45% dibandingkan tahun sebelumnya. Beberapa titik wisata favorit seperti Pantai Pangandaran, Kawah Putih Ciwidey, dan Taman Safari Bogor mengalami kepadatan pengunjung yang cukup tinggi.
Selain wisata alam, kunjungan ke pusat perbelanjaan dan hiburan juga mengalami lonjakan. Beberapa mal besar di Jakarta, Bandung, dan Surabaya mencatat peningkatan transaksi hingga 60% pada hari pertama Lebaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Silaturahmi dan Mobilitas Antar Kota
Libur panjang juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat. Data dari Kementerian Perhubungan menunjukkan peningkatan penggunaan kereta api dan pesawat sebesar 30% dibandingkan tahun lalu, dengan destinasi favorit ke kota-kota besar seperti Semarang, Solo, dan Malang.
Moda transportasi darat seperti bus dan travel antar kota juga mengalami peningkatan jumlah penumpang hingga 50% dibandingkan hari biasa. Keberangkatan dari terminal besar seperti Kampung Rambutan, Pulo Gebang, dan Lebak Bulus menunjukkan adanya lonjakan pemesanan tiket, terutama bagi masyarakat yang bepergian secara berkelompok.
Imbauan dan Antisipasi dari Pemerintah
Pemerintah melalui Korlantas Polri dan Kemenhub terus mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi aturan lalu lintas dan memastikan keamanan selama perjalanan. Sejumlah langkah telah diambil untuk mengantisipasi kemacetan dan kepadatan, seperti:
- One Way dan Contra Flow di Tol Trans Jawa
- Penambahan Jadwal Transportasi Publik seperti kereta api dan bus AKAP
- Pengawasan Ketat di Destinasi Wisata untuk memastikan kelancaran kunjungan
Masyarakat yang ingin bepergian disarankan untuk menghindari puncak arus balik pada 5-7 April 2025, serta memastikan jadwal perjalanan agar tetap nyaman dan aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT