Jakarta – Istana Buckingham mengumumkan Raja Charles III mengidap kanker pasca sebelumnya dilaporkan mengalami pembesaran prostat. Ada dugaan kanker yang diidap masih berkaitan dengan prostat.
Faktanya, jenis kanker yang dialami Raja Charles III belum diungkap pihak istana. Salah satu sumber menyebutkan kepada CNN jenis kankernya bukan merupakan kanker prostat, tetapi tidak menjelaskan rinciannya lebih lanjut.
Jika melihat risikonya, jurnal National Cancer Institute juga melaporkan pembesaran prostat tidak meningkatkan risiko terkena kanker. Artinya, bukan berarti pasien yang mengalami peradangan, pembesaran prostat, otomatis bisa berujung kanker prostat.
Kondisi kesehatan anggota keluarga kerajaan Inggris jarang diungkap ke publik. Istana menilai mereka berhak atas privasi medis pada tingkat tertentu. Itulah yang terjadi pada diagnosis awal pembesaran prostat Raja Charles III.
Namun, Charles memilih untuk membagikan diagnosisnya karena dia ingin mendorong pria lain yang mungkin mengalami gejala untuk memeriksakan diri.
Lain halnya jika suatu kondisi dapat mempengaruhi tugas publik. Pada saat itu, Istana mempunyai tugas untuk mengungkapkan apa yang terjadi, itulah sebabnya pernyataan kemudian dikeluarkan.
Kapan Terakhir Raja Charles Muncul di Publik?
Raja Charles terlihat untuk pertama kalinya sejak meninggalkan rumah sakit pada hari Minggu. Dengan Ratu Camilla di sisinya, dia tampak bersemangat, melambai ke publik saat pasangan itu berjalan ke Gereja St. Mary Magdalene di Sandringham, Norfolk, untuk kebaktian Minggu pagi.
Dia kini telah kembali ke London dan memulai perawatan rawat jalan.
“Atas saran dokternya, Raja menunda pertemuannya dengan publik karena ia menerima perawatan tetapi akan melanjutkan urusan negara dan urusan resmi,” kata Istana.
“Dia tetap bersikap positif terhadap perlakuan yang diterimanya dan berharap dapat kembali menjalankan tugas publik secepat mungkin,” tambahnya.