armedia.news – “Gejala yang paling umum dari infeksi jamur pada vagina adalah rasa gatal yang hebat. Selain gatal, infeksi tersebut juga bisa menimbulkan gejala berupa kemerahan dan bengkak, rasa nyeri, dan lain-lain.”
seimbang dari jamur, termasuk kandida, dan bakteri. Bakteri tertentu, yaitu lactobacillus, bertindak untuk mencegah pertumbuhan berlebih dari jamur.
Namun, keseimbangan itu bisa terganggu. Pertumbuhan candida yang berlebihan atau masuknya jamur ke dalam lapisan sel vagina yang lebih dalam, bisa menyebabkan tanda dan gejala infeksi jamur vagina.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan pertumbuhan jamur yang berlebihan, antara lain:
- Penggunaan antibiotik, yang menyebabkan ketidakseimbangan flora alami vagina.
- Kehamilan.
- Diabetes yang tidak terkontrol.
- Sistem kekebalan tubuh yang terganggu.
- Mengambil kontrasepsi oral atau terapi hormon yang meningkatkan kadar estrogen.
Cara Mengobati Infeksi Jamur Vagina
Obat antijamur adalah pengobatan utama untuk infeksi jamur vagina. Dokter akan meresepkan pilihan obat yang paling sesuai dengan gejala dan kondisi kamu.
Obat antijamur bekerja dengan cara melawan pertumbuhan jamur yang berlebihan di tubuh. Bentuk obat yang diberikan bisa berupa obat minum (biasanya diberikan flukonazol dalam satu dosis melalui mulut) atau topikal (digunakan setiap hari hingga tujuh hari).
Kamu bisa mengoleskan obat topikal ke area vagina atau menempatkannya di dalam vagina (supositoria) menggunakan aplikator. Beberapa obat antijamur lainnya yang juga umum digunakan untuk mengatasi infeksi jamur vagina adalah adalah miconazole dan terconazole.
Dokter akan memberitahu kamu informasi tentang setiap bentuk pengobatan dan cara menggunakan masing-masing dengan benar. Penting untuk selalu mengikuti petunjuk dokter saat menggunakan obat, agar infeksi bisa teratasi sepenuhnya dan tidak kembali lagi.
Bila kamu minum obat untuk infeksi jamur vagina, kamu tidak boleh berhubungan seks sampai selesai pengobatan. Seks bisa menyebabkan lebih banyak iritasi, dan obat antijamur tertentu bisa mengurangi keefektifan kondom.