
armedia.news | Jakarta 12 Maret 2025 – Setelah lebih dari satu dekade sejak hilangnya Malaysia Airlines Flight MH370, upaya pencarian kembali dilakukan dengan harapan menemukan jawaban atas salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan. Pesawat Boeing 777-200ER yang membawa 239 penumpang dan awak ini hilang pada 8 Maret 2014 dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing.
Pemerintah Malaysia, bekerja sama dengan perusahaan eksplorasi laut dalam Ocean Infinity, memulai pencarian baru di Samudra Hindia bagian selatan. Operasi ini menggunakan teknologi canggih, termasuk kendaraan bawah laut otonom (AUV), untuk menyisir area seluas 15.000 kilometer persegi. Pencarian ini dilakukan berdasarkan model data terbaru yang menunjukkan kemungkinan lokasi jatuhnya pesawat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuan utama dari pencarian ini adalah memberikan kepastian kepada keluarga korban yang telah menunggu jawaban selama bertahun-tahun. Selain itu, pencarian ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang penyebab hilangnya pesawat, yang dapat membantu mencegah insiden serupa di masa depan.
Ocean Infinity, yang sebelumnya terlibat dalam pencarian pada tahun 2018, kembali menggunakan pendekatan “no find, no fee,” di mana mereka hanya akan menerima pembayaran jika berhasil menemukan bangkai pesawat. Dengan teknologi yang lebih maju dan data yang lebih akurat, peluang keberhasilan pencarian kali ini dianggap lebih tinggi.
Pemerintah Malaysia menegaskan komitmennya untuk terus mengejar petunjuk yang kredibel demi memberikan jawaban yang telah lama dinantikan oleh dunia. Pencarian ini tidak hanya menjadi upaya untuk menemukan pesawat, tetapi juga simbol harapan dan dedikasi untuk mengungkap kebenaran.