armedia.news | Jakarta – Polisi telah melakukan olah TKP di rumah tempat ditemukannya mayat ibu dan anak, M (82) dan P (61) tewas membusuk di Cilandak, Jakarta Selatan. Polisi menyebut P terlihat keluar rumah pada 22 Maret lalu untuk beli pulsa.
“Memang warga sudah tahu semua kalau beliau itu sudah diabetes, sudah akut si Ibu P ini. Jadi memang diabetes akut, sudah sering lumpuh, dia sudah parah. Terakhir keluar itu tanggal 22 beli kuota atau beli pulsa, terakhir tanggal 22,” kata Kapolsek Cilandak, Kompol Wahid Key saat dihubungi, Sabtu (30/3/2024).
Kedua korban M (82) dan P (61) ditemukan pada Jumat (29/3) siang. Keduanya ditemukan dalam kondisi sudah membusuk.
“Iya sudah membusuk, sudah rusak tubuhnya,” kata Kapolsek Cilandak Kompol Wahid Key kepada wartawan, Jumat (29/3/2024).
Kedua korban berjenis kelamin perempuan. Yakni M (82) dan juga anaknya P (61), yang mana keduanya merupakan lanjut usia (lansia).
Kedua mayat ini pertama kali ditemukan setelah asisten rumah tangga (ART) usai mencium bau busuk. Saat itu juga ART melaporkan kepada pihak RT setempat.
“Dia (korban) punya pembantu yang pulang pergi. Di situ lah dia ketuk pintu, dia sudah lama nggak ke situ, sudah semingguan, pas diketuk nggak ada yang nyaut. Terus kok ada bau, dia lapor lah RT,” kata Wahid Key kepada wartawan, Jumat (29/3/2024).
Wahid mengatakan, kondisi rumah korban terkunci dari dalam. Pihak kepolisian pun mendatangi lokasi kejadian setelah mendapatkan laporan. Saat pintu dibuka, didapati kedua korban sudah meninggal dunia dalam kondisi membusuk.
“Posisinya di dalam rumah, di posisi yang tidak terlalu jauh, tapi sama-sama di dalam rumah. (Ditemukan) di dekat kamar, jadi di dekat kamar itu ada ruangan, itu dia di situ, dua-duanya,” ujarnya.
Saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian penyelidikan dalam kasus tersebut. Jenazah kedua korban sudah dilarikan ke RS Fatmawati untuk diproses lebih lanjut.