70299-aura-cinta-remaja-viral-yang-berdebat-soal-larangan-wisuda-dengan-dedi-mulyadi-youtube

armedia.news | Bandung, Jawa Barat – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan tanggapan terkait kritik yang dilayangkan oleh seorang remaja perempuan asal Bekasi terhadap kebijakan larangan wisuda sekolah. Remaja tersebut, yang diketahui bernama Aura Cinta, telah menjadi sorotan publik setelah videonya berdebat dengan Dedi Mulyadi viral di media sosial. Aura, yang juga dikenal sebagai bintang iklan dan figuran sinetron, menyampaikan pendapatnya dengan lantang bahwa wisuda adalah momen penting yang seharusnya tetap ada sebagai kenang-kenangan bagi siswa.

Dalam unggahan di media sosialnya, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa Aura Cinta bukan lagi anak-anak. “Dia sudah lulus SMA tahun lalu dan usianya hampir 20 tahun. Menurut saya, dia sudah masuk kategori dewasa,” ujar Dedi. Ia juga menambahkan bahwa Aura telah menjadi bintang iklan dan mampu mencari penghasilan sendiri, sehingga tidak lagi bisa dikategorikan sebagai remaja apalagi anak-anak.

Dedi menjelaskan bahwa kebijakan penghapusan wisuda bertujuan untuk meringankan beban ekonomi orang tua, khususnya dari kalangan menengah ke bawah. Menurutnya, wisuda di tingkat pendidikan dasar hingga menengah sering kali menjadi ajang komersialisasi yang membebani orang tua dengan biaya tambahan.

“Kenangan sejati dalam dunia pendidikan terbentuk dari proses belajar sehari-hari, bukan hanya dari acara seremonial seperti wisuda,” ujar Dedi Mulyadi. Ia juga menegaskan bahwa kebijakan ini diambil demi kepentingan masyarakat Jawa Barat, terutama orang tua yang tengah berjuang memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka.

Baca juga :  Pengukuhan Ketua TP PKK Jabar: Strategi untuk Pendidikan dan Kesehatan

Aura Cinta, yang sudah memiliki pengalaman di dunia hiburan, tetap bersikeras bahwa momen perpisahan adalah simbol penting dari pencapaian siswa. Perdebatan ini memicu berbagai reaksi dari netizen, dengan sebagian mendukung kebijakan Dedi Mulyadi sebagai langkah efisiensi, sementara yang lain merasa bahwa perpisahan adalah hak siswa untuk merayakan pencapaian mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

About The Author

Tinggalkan Balasan